Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015
Vaccination I agree with vaccination. In my opinion I believe that vaccination give a lot of benefit againts our body to build up the antibody. We already know the first vaccination is given when we were born. The purpose of vaccination is make our body become strong by increasing the immunity. When we have been vaccination, the doctor inject the vaccine that contains impaired bacteria in purpose. Then This bacteria will be processed in our body by antibody system. Antibody got to fight with the bacteria and then it can produce a memory that utilize when we attacked by bacteria, our body have to defend and survive from the bacteria by killing the bacteria infectious. we have many kind of vaccination. There are Polio, BCG, Torch, Tetanus, and Hepatitis B viruses. Those vaccine will be given periodicly of time that be adapted with the development of child body. But, if we were vaccinated, we have to maintain our fitness. The bacteria can attack to us in many different ways and m

Zinc and Growth Development

            Zinc merupakan zat gizi mikro yang esensial dan berperan di dalam berbagai jenis enzim, yaitu berperan di dalam sintesa dan perombakan protein, lemak, dan karbohidrat. Zink juga berperan dalam metabolism tingkat seluler, yaitu sintesa DNA dan RNA. Apabila terjadi infeksi zinc dapat menghambat pembelahan sel, pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Sehingga hal ini dapat menyebabkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Gizi mikro pada ibu hamil sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhan janin dalam kandungan. Zinc yang merupakan salah satu zat gizi mikro memiliki fungsi dalam system kekebalan tubuh dan stabilitas pembentukan. Maternal micronutrient deficiency sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Terutama zati gizi mikro zinc, hamper di setiap fungsi zinc memiliki pengaruh. Seperti bagan yang di atas zinc mempengaruhi fungsi ginjal, cardiovascular, pancreas function, dan body composition. Zinc berperan dalam reaks

Zinc and Brain Development

Zinc and Brain Development Zinc adalah salah satu zat gizi mikro yang bertujuan untuk perkembangan otak. Bayi yang mengalami defisiensi zinc selama periode kritis (critical period) perkembangan otak akan menderita kerusakan otak yang bisa kembali tetapi kemungkinannya kecil.  Mikronutrien zinc sudah dikenal sebagai unsur penting (essential trace element) selama lebih dari satu abad, meskipun itu penting untuk spesies mamalia tapi masih belum dapat  ditetapkan sampai tahun 1934. Ketika sindrom defisiensi ditemukan di dalam hewan coba. Manifestasi pada defisiensi zinc sudah di teliti oleh Underwood; mereka memasukkan tentang perlambatan pertumbuhan, anorexia, parakeratosis pada kulit dan esophagus, pertumbuhan tulang yang abnormal, gaya berjalan yang tidak seimbang, dan kelemahan sistem reproduksi. Jika defisiensi tersebut terpapar pada saat masa setelah konsepsi (pembuahan) maka akan meningkatkan insiden keguguran, menyebabkan kelainan janin, dan gagal pertumbuhan pada usia m
STOP Generasi Stunting di Indonesia Stunting atau Pendek adalah suatu kondisi kekurangan gizi kronis (berlangsung dalam waktu yang lama). Data status gizi terdiri dari: (1) status gizi balita, (2) status gizi anak umur 5-18 tahun, (3) status gizi penduduk dewasa, (4) risiko kurang energy kronis, (5) wanita hamil risiko tinggi. Dalam Riskesdas 2013, status gizi penduduk Indonesia terdiri dari status gizi balita (0-59 bulan), anak umur 5-18 tahun (5-12 tahun, remaja umur 13-15 tahu, remaja umur 16-18 tahun), dewasa (>18 tahun). Wanita usia subur (15-49 tahun) dan ibu hamil. Disini akan membahas tentang status gizi balita (0-59 bulan) penduduk Indonesia, khususnya tentang kejadian Stunting yang terjadi di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2013. Untuk mengetahui balita Stunting atau tidak kita bisa lihat dari angka berat badan dan tinggi badan setiap anak menggunakan baku antropometri. Kemudian kita klasifikasi status gizi berdasarkan tinggi badan per umur  (TB/U). Kemudi
MANAJEMEN LAKTASI IBU MENYUSUI Laporan WHO/UNICEF pada tahun 2003, 60% kematian balita berkaitan dengan keadaan kurang gizi dan 2/3 kematian tersebut berkaitan dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak. Oleh karena itu penting sekali penerapan optimal feeding pada bayi dan anak.  Optimal feeding pada bayi dan anak 0-24 bulan : Inisiasi menyusu dini dalam 1 jam setelah bayi lahir Bayi mendapatkan ASI Eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan Bayi mulai diberi MP-ASI sejak usia 6 bulan  ASI terus diberikan sampai anak berumur 24 bulan Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik serta kesakitan dan kematian anak menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya diare, dan infeksi saliran akut bagian bawah. Menyusui eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan/minuman selain ASI. Termasuk air putih sekalipun. Jika ibu memberikan maka