Langsung ke konten utama

Hari Gizi Nasional Ke-59 TAHUN 2019 dan Momentum Kebangkitan Bangsa Indonesia

Selamat Hari Gizi Nasional ke-59 Tahun 2019!!!

Tema HGN kali ini adalah Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi. Mari kita bentuk budaya hidup sehat mulai dari lingkaran sosial terkecil disekitar kita, yaitu KELUARGA. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan dengan menciptakan keluarga sadar gizi (KADARZI). Peran media massa dalam mengkampanyekan pesan gizi seimbang dan membentuk kesadaran masyarakat tentang keutamaan menjaga kesehatan sebagai bukti upaya mencapai masyarakat Indonesia yang sehat. Seiring dengan terbentuknya budaya gaya hidup sehat mampu memberikan stimulus yang positif terhadap tingkat produktifitas kita.

Apakah cukup jadi manusia yang sehat secara jasmani saja?
Namun ternyata menjadi sehat secara jasmani saja tidak cukup. Manusia yang sehat juga seharusnya dalah manusia yang produktif, yakni manusia yang dapat berbuat sesuatu bagi bangsanya. Melalui momentum ini, Kemenkes RI ingin menyampaikan pesan bahwa untuk membangun bangsa sehat dan berprestasi kita perlu memfokuskan perhatian kita dalam kesehatan dan gizi sebagai pondasi dasar. Melalui kesadaran gizi di keluarga diharapkan mampu membentuk karakter orang tua dan anak yang kuat, sehat, dan produktif.

Sekarang Indonesia, mau kapan lagi?
Saat ini kita memiliki piramida usia penduduk yang berada ditengah-tengah. Indonesia pada 2030-2035 akan memiliki jumlah penduduk dengan usia produktif. Berapa umlahnya? tidak tanggung-tanggung diperkirakan sebanyak 150 juta dari total jumlah penduduk Indonesia +/- 250 juta. Saya, termasuk anda sekalian yang ada di Generasi 90an #generasi90an, merupakan salah satu penduduk usia produktif yang akan mengisi dan memimpin negara ini sepuluh atau dua puluh kedepan. Inilah peluang bagi kita bangsa Indonesia untuk mendapatkan dan memanfaatkan Bonus Demografi. Perkuat aktualisasi diri kalian, skill yang kalian miliki, raih semua peluang yang ada didepan, dan jangan takut untuk memulai sesuatu yang baru karena kita butuh kebaharuan dengan semangat yang tinggi sebagai pemuda usia produktif di negeri ini. Coba kalian bayangkan sebanyak 150 juta orang, jika produktif, kita akan menjadi bangsa ayng kuat sekali. Tetapi sebaliknya jika kita mengabaikan peluang ini dan tidak berusaha menjadi orang yang produktif tentu peluang ini akan hilang.

Tantangan Indonesia
Menurut Mentri Kesehatan RI, akan ada tantangan yang akan kita hadapi dalam mewujudkan dan memanfaatkan Bonus Demografi yang kita miliki. Ada tantangan internal dan eksternal. Pada tantagan internal Indonesia memiliki luas geografis yang sangat luas dan menyebar. Berbagai macam fasilitas dan infrastruktur yang masih belum merata sepenuhnya menjadi salah satu ancaman untuk kita dalam merealisasikan Bonus Demografi yang kita miliki. Daerah Indonesia timur yang masih minim memperoleh pembangunan menjadi fokus utama dari pemerintahan Presiden RI (2014-2019), pun demikian tidak menutup kondisi beberapa daerah seperti di Kalimantan dan Sumatera yang masih belum optimal. Adanya fasilitas, infrastruktur, dan lokasi menjadi salah satu penentu indikator produktifitas masyarakat yang mana dapat menyebabkan angka kemiskinan bertambah jika tidak diperhatikan. Faktor eksternal yaitu masuknya era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Mobilitas penduduk di dunia menjadi tidak terbatas. Banyak kondisi urbanisasi yang terjadi di negara kita untuk memenuhi dan mencari nafkah/kerja. Peluang ini bisa menjadi pisau bermata dua, bisa positif atau negatif, tergantung dari sebagaimana besar kita mau tergerak untuk menjadi lebih produktif dan berguna bagi bangsa.


Komentar

  1. As a sign of gratitude for how my husband was saved from Lymes, I decided to reach out to those still suffering from this.
    My husband suffered from Lymes and it was really tough and heartbreaking for me because he was my all and the symptoms were terrible, we tried various therapies prescribed by our neurologist but none could cure him. I searched for a cure and I saw testimony of so many people who were cured from Lymes , and so many others with similar body problems, and they left the contact of this doctor who had the herbal cure to Lymes. I never imagined Lymes had a cure not until I contacted him and he assured me my husband will be fine. I got the herbal medication he recommended and my husband used it and in one months he was fully okay even up till this moment he is so full of life.Lymes has a cure and it is a herbal cure contact the doctor for more info on drituaherbalcenter@gmail.com Dr Itua can cure Herpes,Hiv,Cancer,ALS,Copd,HPV,Lupus,MS,Diabetes, and other disease talk to Dr Itua on how to get the medication. Thanks for reading my testimony .

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhitungan Energi dengan AIBW

a.        Perhitungan Energi v   Langkah Penggunaan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) Menghitung berat badan ideal IBW           = (TB – 100) – 10%                    = (160 – 100) – 10% = 54 kg Menggunakan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) karena ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, dimana ABW klien 80 kg dan IBW klien 54 kg. Dibuktikan dengan, ABW/ IBW X 100%               = 80/ 54 X 100%                                                 ...

Daftar Bahan Makanan Penukar

DAFTAR TABEL KALORI & UNIT Makanan Pokok Golongan A Nama Masakan Berat (gr) Kalori Unit Jagung Rebus 250 90,2 1 Kentang Rebus 200 166 2 Nasi Putih 100 175 2,25 Singkong Rebus 100 146 1,75 Talas Rebus 100 98 1,25 Makanan Pokok Golongan B Bubur 200 44 0,5 Makaroni 25 91 1,25 Nasi tim 100 88 1 Makanan Pokok Golongan C Kentang Goreng 150 211 2,75 Mie Goreng 200 321 4 Bihun Goreng 150 296 3,75 Nasi...

indeks komposit

8.    Langkah – langkah untuk menghitung indeks komposit : a.        Pembuatan Komposit Indeks 1.        Setiap indicator pembentuk indeks komposit ditransformasikan ke dalam nilai berskala 0 – 100 2.        Transformasi dilakukan dengan metode max – min untuk mendapatkan nilai indeks tunggal 3.        Menggabungkan indeks tunggal untuk mendapatkan nilai indeks komposit 4.        Setelah itu, menghitung shortfall. Shortfall digunakan untuk mengukur kecepatan perkembangan penurunan indeks komposit dalam suatu kurun waktu. Ukuran ini secara sederhana menunjukkan perbandingan antara cepaian yang telah ditempuh dengan capaian yang harus ditempuh untuk mencapai titik ideal (100). Dimana: IK t+n     = indeks komposit tahun akhir            ...