Langsung ke konten utama

RAPID ASSESSMENT

RAPID ASSESSMENT

Tools yg digunakan ketika saat situasi kritis dan ketika tidak ada standart assessment yg bisa dilakukan dalam situasi emergency nutrition.  RA bertujuan untuk menganalisis nutritional situationm menentukan area, group populasi yg terkena bencana. RA tetap tidak bisa menggantikan assessment yg standart. Karena fungsinya hanya pada saat emergency.
Berikut adalah karakteristik dari generic rapid assessment :
1.       Low cost
2.       Quick feedback of result
3.       Smaller ample sie than would be exected with traditional survey methods
4.       Meningkatkan computerized data capture and analysis
Acute malnutrition among U-5 children
Anak-anak yg berumur 6-59 bulan, ada kombinasi edema, merupakan indikator akut malnutrisi. Bb/tb dengan z-score. Ketika adak itu ada edema maka secara otomatis masuk ke dalam severe malnutrition, wasting, stunting, underweight status
Pada saat emergency , BB/TB is the best indicator :
-          Reflect the present situation
-          Sensitive to rapid change
-          Good predictor og immadiate mortality risk
-          Monitoring dan evaluasi mut status di masy.
MUAC atau LILA, salah satu antropometri indikator lainnya. MUAC itu simpel, cepat, dan good predictor pf immadiate risk of death. Dapat digunakan untuk mengukur akut malnutrisi dari usia 6-59 bulan. MUAC digunakan dalam skrining.
Cut-off MUAC adalah
-          SAM MUAC <110 mm and/or presence of bilateral oedema
-          MAM 110 mm =< MUAC <125 mm
-          GAM MUAC < 125 mm and/or presence bilateral oedema
Klasifikasi akut malnutrition menurut MUAC
MUAC
Diagnosis
< 110 m
>110 and > 120 mm
> 120 and < 125 mm
> 125 and <135 mm
> 135 mm
Severe
Moderate
Serious risk
Moderate risk
Satisfactory


Cara menghitung prevalensi adalah
1.       Tetntukan jumlah anak2 dengan odem = A
2.       Tentukan jumlah anak2 dengan MUAC < 110 mm tetapi tidak dengan oedema = B
3.       Tentukan jumlah anak degan 110 mm =< MUAC <125 mm tapi tidak gdg odem = C
4.       SAM = A+B
5.       GAM = A+B+C
6.       Hitung angka malnutrisi

Referensi :
ENCU/DPPA. 2006. Guiding Principles for Rapid Nutrition Assessments
Helen Young and Susanne Jaspars. 2006. The meaning and measurement of acute malnutrition in emergencies: A primer for decision-makers. Humanitarian Practice Network (HPN)







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhitungan Energi dengan AIBW

a.        Perhitungan Energi v   Langkah Penggunaan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) Menghitung berat badan ideal IBW           = (TB – 100) – 10%                    = (160 – 100) – 10% = 54 kg Menggunakan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) karena ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, dimana ABW klien 80 kg dan IBW klien 54 kg. Dibuktikan dengan, ABW/ IBW X 100%               = 80/ 54 X 100%                                                    = 148,148% à ABW > 120% IBW Dikarenakan ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar dari 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, maka yang digunakan adalah AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ). Menghitung Adjusted Ideal Body Weight (AIBW) AIBW        = (ABW – IBW) X 0,25 + IBW                    = (80 – 54) X 0,25 + 54 = 60,5 kg Koefisien 0,25 (25%) pada perhitungan di atas menunjukkan persen dari kelebihan berat badan yang “ metabolic active ” dengan mempertim

ReSoMal

CARA MEMBUAT FORMULA RAHIDRATION SOLUTION FOR MALNUTRITION (ReSoMal) Cara membuat cairan ReSoMal Terdiri dari : -           Bubuk WHO-ORS untuk 1 liter *                                         : 1 pak -           Gula pasir                                                                                     : 50 gram -           Larutan elektrolit/ mineral **                                              : 40 ml -           Di tambah air sampai larutan menjadi                              : 2000 ml (2 liter) Setiap 1 liter cairan ReSoMal ini mengandung 45 mEq Na, 40 mEq K dan 1,5 mEq Mg (*) : bubuk WHO ORS untuk 1 liter mengandung 3,5 g NaCl, 2,9 g trisodium citrat dihidrat 1,5 g KCl dan 20 g glukosa Cara membuat larutan elektrolit (**) : larutan elektrolit/ mineral terdiri dari : KCl                                           : 224 gram Tripotasium citrat              : 81 grm MgCl 2 ,6H 2 O                         : 76 gram Zn asetat 2

indeks komposit

8.    Langkah – langkah untuk menghitung indeks komposit : a.        Pembuatan Komposit Indeks 1.        Setiap indicator pembentuk indeks komposit ditransformasikan ke dalam nilai berskala 0 – 100 2.        Transformasi dilakukan dengan metode max – min untuk mendapatkan nilai indeks tunggal 3.        Menggabungkan indeks tunggal untuk mendapatkan nilai indeks komposit 4.        Setelah itu, menghitung shortfall. Shortfall digunakan untuk mengukur kecepatan perkembangan penurunan indeks komposit dalam suatu kurun waktu. Ukuran ini secara sederhana menunjukkan perbandingan antara cepaian yang telah ditempuh dengan capaian yang harus ditempuh untuk mencapai titik ideal (100). Dimana: IK t+n     = indeks komposit tahun akhir                 IK t           = indeks komposit tahun awal IK ideal      = 100 n              = selisih antara tahun awal dan akhir Ø   Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan komposit indeks 1.        Kerangka teoritis