Langsung ke konten utama

NUTRITION EMERGENCY

NUTRITION EMERGENCY


Apa sih nutrition emergency ?
Suatu kondisi dimana populasi mengalami pengurangan akses terhadap makanan sehingga menigkatkan risiko/ancama kesakitan dan kematian.


Apa yang terjadi dalam keadaan emergency?
1.       No fuel, no water
2.       Fuel available, no water
3.       No fuel, water available
Selain itu adalah ketidakmampuan sebagian besar populasi untuk mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan makan yang bisa kita makan.
Apa indikator Emergency?
Indicators
Emergency Levels
Mortality rate
> 2 per 10.000 per day
Nutritional status of children
> 10% less than 80% w/h
Food
< 2.000 kcal/person/day
Water quantity
< 10 L /person/day
Water quality
> 25% of people with diarrhea
Site space
< 30 m2/person (not include garden space)
Shelter space
<3,5 m2/person
Prinsip respon dalam situasi emergency adalah melakukan tindakan dg segera untuk menyelamatkan nyawa, menjamin perlindungan dan pengembalian kehidupan yang layak bagi korban bencana

Apa tipe situasi emergency?
Situasi emergency dibagi jadi dua, yaitu disebut dengan disaster dan non disaster
Disaster meliputi              : bencana alam, human eror, bencana yg disebabkan oleh teknologi
Non disaster meliputi     : keamanan pangan dan adanya KLB malnutrisi

Macam bencana dikelompokkan dari sumbernya :

Natural
Human Induced
Technological
Earthquakes
Floods
Typhoons
Tsunamis
Volcanic eruptions
Landslides
Fires
Wars
Structural economic
adjustments
Other forms of political and economic instability
Chemical explosions
Plane crash due to technical failures
Macam  bencana dikelompokkan dari waktu kejadiannya :

Short-term
Medium-term
Long-term
1.         earthquakes, volcanic eruptions, floods, tsunamis, fires
2.         stoppage of food supply may only be necessary for a few hours or weeks
        may arise without any warning
        extended only to a limited area
       crop failure due to drought
       relief food has to be provided until the next harvest (6 mos-1 yr)
       there might be some warning period
       generally covers a large area but not necessarily the whole of a country
       disruption of food supplies by war for one or more years
       warnings may be or may not be   available
       problem is usually a national one, involving the whole country

Stages of emergency periods

1.       early emergency period, bencana yang terjadi tanpa terduga dengan kurun waktu 1-2 hari dalam beberapa jam kejadian. Pasokan makanan tidak bisa masuk ke tempat kejadian dan tidak bisa secara melakukan aktivitas pekerjaan seperti biasa
2.       intermediate emergency period, transisi dari bencana menuju ke rehabilitasi. Situasi masih jauh dari normal tetapi syok yg dialamai korban bencana sudah hilang. Ketersediaan sudah bisa di atasi
3.       extended emergency period, situasi yang buruk akibat bencana sudah teratasi dan rehabilitasi sudah mencapai seperti keadan normal

Operasi tanggap bencana meliputi :
1.       pelayanan komoditas dan pendidikan
2.       estimasi populasi dan melakukan pendataan
3.       site selection, planning, shelter
4.       distribusi komoditas
5.       kesehatan
6.       gizi kesehatan
7.       air
8.       sanitasi lingkungan
9.       transportasi dan persediaan

Hal utama yang harus disiapkan oleh operasi tanggap bencana adalah makanan. Berikut berbagai program makanan secara langsung :
1.       general food distribution. Sebanyak 2100 kalori dengan 40 g protein
2.       Suplementary feeding program
3.       Therapeutic feeding program
4.       Micronutrient fortification

Secara tidak langsung dengan menyelesaikan akar masalahnya

Apa pentingnya mengatasi masalah gizi pada emergency?
Hal ini sangat penting karena dalam keadaan bencana bisa menyebabkan berbagai masalah sebagai berikut :
1.       Moderate malnutrition bisa meningkatkan kematian
2.       Acute malnutrisis lebih bisa menyebabkan angka kematian pada anak2
3.       Mikronutrient defisiensi bisa mendukung disease-mediated mortality

Bantuan makanan yang seperti apa yang dibutuhkan dalam situasi bencana?
1.       Quantity, quality, safety food
2.       Memenuhi ebutuhan minimum energi, protein, lemak untuk bertahan hidup dalam aktivitas ringan
3.       Gizi seimbang
4.       Beraneka ragam, diterima cara budaya, sesuai untuk konsumsi manusia dan sesuai untuk seluruh group dalam populasi


Sumber pustaka :
  Mason F, et al, 2003, A Review of the Advances and Challenges in Nutrition in Conflicts and Crises over the Last 20 Years, Washington DC: FANTA (www.fantaproject.org)
  Young, H., A. Borrel, et al. (2004). "Public nutrition in complex emergencies." The Lancet 365(1909): 1899. (download.thelancet.com)
  Salama, P., P. Spiegel, et al. (2004). "Lessons learned from complex emergencies over the past decade." Lancet 364: 1801-13. (download.thelancet.com)
  Nutrition In Emergencies: WFP Experiences And Challenges (www.wfp.org sites/default/files/Nutrition)
  The Code and infant feeding in emergencies  worldbreastfeedingweek.net wbw2009 images icdc_%20focus_english

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhitungan Energi dengan AIBW

a.        Perhitungan Energi v   Langkah Penggunaan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) Menghitung berat badan ideal IBW           = (TB – 100) – 10%                    = (160 – 100) – 10% = 54 kg Menggunakan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) karena ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, dimana ABW klien 80 kg dan IBW klien 54 kg. Dibuktikan dengan, ABW/ IBW X 100%               = 80/ 54 X 100%                                                    = 148,148% à ABW > 120% IBW Dikarenakan ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar dari 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, maka yang digunakan adalah AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ). Menghitung Adjusted Ideal Body Weight (AIBW) AIBW        = (ABW – IBW) X 0,25 + IBW                    = (80 – 54) X 0,25 + 54 = 60,5 kg Koefisien 0,25 (25%) pada perhitungan di atas menunjukkan persen dari kelebihan berat badan yang “ metabolic active ” dengan mempertim

ReSoMal

CARA MEMBUAT FORMULA RAHIDRATION SOLUTION FOR MALNUTRITION (ReSoMal) Cara membuat cairan ReSoMal Terdiri dari : -           Bubuk WHO-ORS untuk 1 liter *                                         : 1 pak -           Gula pasir                                                                                     : 50 gram -           Larutan elektrolit/ mineral **                                              : 40 ml -           Di tambah air sampai larutan menjadi                              : 2000 ml (2 liter) Setiap 1 liter cairan ReSoMal ini mengandung 45 mEq Na, 40 mEq K dan 1,5 mEq Mg (*) : bubuk WHO ORS untuk 1 liter mengandung 3,5 g NaCl, 2,9 g trisodium citrat dihidrat 1,5 g KCl dan 20 g glukosa Cara membuat larutan elektrolit (**) : larutan elektrolit/ mineral terdiri dari : KCl                                           : 224 gram Tripotasium citrat              : 81 grm MgCl 2 ,6H 2 O                         : 76 gram Zn asetat 2

indeks komposit

8.    Langkah – langkah untuk menghitung indeks komposit : a.        Pembuatan Komposit Indeks 1.        Setiap indicator pembentuk indeks komposit ditransformasikan ke dalam nilai berskala 0 – 100 2.        Transformasi dilakukan dengan metode max – min untuk mendapatkan nilai indeks tunggal 3.        Menggabungkan indeks tunggal untuk mendapatkan nilai indeks komposit 4.        Setelah itu, menghitung shortfall. Shortfall digunakan untuk mengukur kecepatan perkembangan penurunan indeks komposit dalam suatu kurun waktu. Ukuran ini secara sederhana menunjukkan perbandingan antara cepaian yang telah ditempuh dengan capaian yang harus ditempuh untuk mencapai titik ideal (100). Dimana: IK t+n     = indeks komposit tahun akhir                 IK t           = indeks komposit tahun awal IK ideal      = 100 n              = selisih antara tahun awal dan akhir Ø   Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan komposit indeks 1.        Kerangka teoritis