Kalsium
Selain penting untuk kesehatan tulang, kalsium berfungsi untuk mengurangi risiko hipertensi selama kehamilan dan berat bayi lahir rendah.
Kebutuhan kalsium selama kehamilan adalah sebanyak 800 mg. Kalsium dapat diperoleh dari susu, dan produk- produk susu seperti keju, yogurt, biskuit-biskuit yang mengandung susu (perhatikan batas kadaluarsa pada kemasan).
Zat Besi
Zat besi mengurangi risiko terjadinya anemia, juga berperan dalam pembentukan sel darah merah atau hemoglobin (yang mengangkut oksigen dalam tubuh). Selain itu, zat besi juga mengurangi risiko kelahiran pre-term, berat bayi lahir rendah, dan kematian bayi.
Makanan yang tergolong zat besi adalah daging merah yang dapat diperoleh dari daging sapi, kacang-kacangan, sayuran hijau.
Zinc
Mengurangi risiko kelainan kongenital atau kecacatan, pre eklampsia, kelahiran pre-term, berat bayi lahir rendah, IUFD (Intrauterine Fetal Death) atau kematian janin dalam kandungan.
Yodium
Iodine dapat mengurangi risiko kematian bayi, mencegah terjadinya kretinisme pada bayi (perawakan pendek dan cacat mental), dan retardasi mental pada bayi baru lahir.
Bisa diperoleh dari garam yang mengandung yodium (garam beryodium).
Selenium
Selenium berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan kerusakan sel akibat radikal bebas dan mencegah terjadinya kardiomyopati (Keshan disease), kecacatan pada otak dan tulang belakang (neural tube defect), dan kelahiran pre-term. Selenium dapat diperoleh dari daging, beras, telur.
Vitamin A
Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi kekebalan mukosa. Namun penggunaannya tidak boleh terlampau banyak. Selain itu vitamin A juga dapat mencegah risiko kematian ibu, kelahiran pre-term, IUGR (Intrauterine Growth Retardation) atau pertumbuhan janin terhambat, berat bayi lahir rendah, dan perdarahan.
Sumber vitamin A dapat diperoleh dari wortel, labu, sayuran hijau. Sebaiknya konsumsi vitamin A ini jangan berlebihan. Dalam jumlah yang sangat besar, vitamin A dapat menimbulkan cacat dan keracunan organ hati bayi dalam kandungan.
Wanita hamil tidak boleh mengambil suplemen vitamin A dalam bentuk tablet tanpa petunjuk dokter dan dianjurkan untuk mengurangi konsumsi hati karena hati mengandung banyak vitamin A. Jumlah maksimum asupan vitamin A bagi ibu hamil adalah 10.000 IU
Vitamin D
Vitamin D berguna untuk membantu penyerapan kalsium sehingga membantu menjaga kepadatan tulang. Vitamin D diperoleh dari keju, margarin.
Vitamin B12
Membantu perkembangan otak dan saraf janin. Biasanya diberikan bersama dengan asam folat untuk mengurangi risiko terjadinya anemia megaloblastik.
Asam Lemak Omega 3
Membantu perkembangan sistim saraf bayi dan untuk mencegah sakit jantung pada BuMil. Omega 3 ini bisa diperoleh dari ikan salmon.
Asam Folat
Asam folat dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan janin dan mencegah kecacatan pada otak dan tulang belakang.
Kebutuhan asam folat untuk wanita hamil adalah berkisar antara 500 - 1000 µg/hari. Bagi ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan susunan saraf pusat dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat dengan dosis 4000 µg (4 mg)/hari, dimulai sejak 1 bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan.
Rekomendasi yang dianjurkan terbagi dalam dosis profilaksis 0,4 mg / hari untuk wanita usia reproduksi. Bila ibu pernah melahirkan bayi dengan kelainan susunan saraf pusat, dosisnya meningkat menjadi 4 mg/hari, dimulai sejak 1 bulan sebelum rencana kehamilan sampai dengan trimester pertama.
Asam folat dapat diperoleh dari kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau seperti brokoli, buah-buahan segar. (Sumber: Mom & Kiddie)
Selain penting untuk kesehatan tulang, kalsium berfungsi untuk mengurangi risiko hipertensi selama kehamilan dan berat bayi lahir rendah.
Kebutuhan kalsium selama kehamilan adalah sebanyak 800 mg. Kalsium dapat diperoleh dari susu, dan produk- produk susu seperti keju, yogurt, biskuit-biskuit yang mengandung susu (perhatikan batas kadaluarsa pada kemasan).
Zat Besi
Zat besi mengurangi risiko terjadinya anemia, juga berperan dalam pembentukan sel darah merah atau hemoglobin (yang mengangkut oksigen dalam tubuh). Selain itu, zat besi juga mengurangi risiko kelahiran pre-term, berat bayi lahir rendah, dan kematian bayi.
Makanan yang tergolong zat besi adalah daging merah yang dapat diperoleh dari daging sapi, kacang-kacangan, sayuran hijau.
Zinc
Mengurangi risiko kelainan kongenital atau kecacatan, pre eklampsia, kelahiran pre-term, berat bayi lahir rendah, IUFD (Intrauterine Fetal Death) atau kematian janin dalam kandungan.
Yodium
Iodine dapat mengurangi risiko kematian bayi, mencegah terjadinya kretinisme pada bayi (perawakan pendek dan cacat mental), dan retardasi mental pada bayi baru lahir.
Bisa diperoleh dari garam yang mengandung yodium (garam beryodium).
Selenium
Selenium berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan kerusakan sel akibat radikal bebas dan mencegah terjadinya kardiomyopati (Keshan disease), kecacatan pada otak dan tulang belakang (neural tube defect), dan kelahiran pre-term. Selenium dapat diperoleh dari daging, beras, telur.
Vitamin A
Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi kekebalan mukosa. Namun penggunaannya tidak boleh terlampau banyak. Selain itu vitamin A juga dapat mencegah risiko kematian ibu, kelahiran pre-term, IUGR (Intrauterine Growth Retardation) atau pertumbuhan janin terhambat, berat bayi lahir rendah, dan perdarahan.
Sumber vitamin A dapat diperoleh dari wortel, labu, sayuran hijau. Sebaiknya konsumsi vitamin A ini jangan berlebihan. Dalam jumlah yang sangat besar, vitamin A dapat menimbulkan cacat dan keracunan organ hati bayi dalam kandungan.
Wanita hamil tidak boleh mengambil suplemen vitamin A dalam bentuk tablet tanpa petunjuk dokter dan dianjurkan untuk mengurangi konsumsi hati karena hati mengandung banyak vitamin A. Jumlah maksimum asupan vitamin A bagi ibu hamil adalah 10.000 IU
Vitamin D
Vitamin D berguna untuk membantu penyerapan kalsium sehingga membantu menjaga kepadatan tulang. Vitamin D diperoleh dari keju, margarin.
Vitamin B12
Membantu perkembangan otak dan saraf janin. Biasanya diberikan bersama dengan asam folat untuk mengurangi risiko terjadinya anemia megaloblastik.
Asam Lemak Omega 3
Membantu perkembangan sistim saraf bayi dan untuk mencegah sakit jantung pada BuMil. Omega 3 ini bisa diperoleh dari ikan salmon.
Asam Folat
Asam folat dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan janin dan mencegah kecacatan pada otak dan tulang belakang.
Kebutuhan asam folat untuk wanita hamil adalah berkisar antara 500 - 1000 µg/hari. Bagi ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan susunan saraf pusat dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat dengan dosis 4000 µg (4 mg)/hari, dimulai sejak 1 bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan.
Rekomendasi yang dianjurkan terbagi dalam dosis profilaksis 0,4 mg / hari untuk wanita usia reproduksi. Bila ibu pernah melahirkan bayi dengan kelainan susunan saraf pusat, dosisnya meningkat menjadi 4 mg/hari, dimulai sejak 1 bulan sebelum rencana kehamilan sampai dengan trimester pertama.
Asam folat dapat diperoleh dari kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau seperti brokoli, buah-buahan segar. (Sumber: Mom & Kiddie)
Komentar
Posting Komentar