Langsung ke konten utama

DIETARY ASSESSMENT

  1. DIETARY ASSESSMENT
Mengukur tingkat konsumsi terbagi 2, yaitu quantitative dan qualitative :
  • Quantitative
Recall atau record yang didesain untuk mengukur kuantitas tingkat konsumsi per individu dalam 1 hari. Dengan menambah hari pengukuran tingkat konsumsi, intake sebenarnya akan diketahui dengan menggunakan metode yang sama.  Estimasi intake juga diperlukan untuk mengestimasi prevalensi ketidak adekuatan intake seseorang.
Sumber : (principles of nut.assesment, second edition, Rosalind S. Gibson )
  • Qualitative
Metode Yang termasuk didalamnya adalah FFQ, semi-FFQ, dan dietary assessment. Dari metode tersebut dapat diperoleh informasi pola makanan yang terdahulu.
Sumber : ( nut.assesment : a laboratory manual. Rosalin s. Gibson, oxford university press 1993 )
Jenis – jenis metode quantitative :
  1. 1.       24 hour recall method
Prinsip dari metode recall 24 jam dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu.
Sumber : ( penilaian status gizi, EGC )
Langkah-langkah 24 hour recall ada 4 tahap : pertama recall semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama 24 jam yang lalu atau yang terdahulu, kedua tanyakan secara detail deskripsi semua makanan dan minuman seperti metode memasak,brand makanan, dll. Ketiga : estimasi jumlah makanan dan minuman yang dkonsumsi , keempat : bacakan semua hasil yang diperoleh yang bertujuan untuk mengecek kembali bener apa nggak. ( nut.assesment : a laboratory manual. Rosalin s. Gibson, oxford university press 1993 )
Kelebihan 24 hour recall :
mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani responden,biaya relative murah, cepat,dapat digunakan pada pasien yang buta huruf, dapat menggambarkan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi oleh klien.
Kekurangan 24 hour recall :
tidakdapat menggambarkan asupan makanan sehari-hari, ketepatannya tergantung daya ingat responden,membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil dalam menggunakan alat-alat bantu URT dan ketepatan alat bantu, responden harus diberi motivasi dan penjelasan tentang tujuan dari penelitian,dll ( penilaian status gizi, EGC )
  1. 2.       Repeated 24 hour recall
Untuk mengestimasi tingkat konsumsi rata-rata untuk individu dengan periode waktu yang lama.
( nut.assesment : a laboratory manual. Rosalin s. Gibson, oxford university press 1993 )
  1. 3.       Weighed food records
Metode ini disebut juga food records atau diary records,yang digunakan untuk mencatat jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini responden diminta untuk mencatat semua yang ia makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) atau menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu (2-4 hari berturut-turut),termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Food Record :
ð  Responden mencatat makanan yang dikonsumsi dalam URT atau gram (nama masakan,cara persiapan dan pemasakan bahan makanan)
ð  Petugas memperkirakan/estimasi URT ke dalam ukuran berat (gram) untuk bahan makanan yang d konsumsi tadi.
ð  Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan DKBM.
ð  Membandingkan dengan AKG.
Kelebihan metode estimated food records :
ð  Metode ini relative murah dan cepat
ð  Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar
ð  Dapat diketahui konsumsi zat gizi sehari
ð  Hasilnya relatife lebih akurat
Kekurangan metode estimated food records :
ð  Metode ini terlalu membebani responden, sehingga sering menyebabkan responden merubah kebiasaan makanannya.
ð  Tidak cocok untuk responden yang buta huruf.
ð  Sangat tergantung pada kejujuran dan kemampuan responden dalam mencatat dan memperkirakan jumlah konsumsi. ( penilaian status gizi, EGC )
  1. 4.       Estimated food records
Pada metode penimbangan makanan,responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama 1hari.Penimbangan makanan ini biasanya berlangsung beberapa hari tergantung dari tujuan,dana penelitian dan tenaga yang tersedia.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Penimbangan Makanan:
ð  Petugas/responden menimbang dan mencatat bahan makanan/makanan yang dikonsumsi dalam gram.
ð  Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari,kemudian dianalisis dengan menggunakan DKBM atau DKGJ (Daftar Komposisi Gizi Jajanan)
ð  Membandingkan hasilnya dengan Kecukupan Gizi yang Danjurkan (AKG)
Perlu diperhatikan disini adalah,bila terdapat sisa makanan setelah makan maka perlu juga ditimbang sisa tersebut untuk mengetahui jumlah sesungguhnya makanan yang dikonsumsi.
Kelebihan Metode Penimbangan :
ð  Data yang diperoleh lebih akurat/teliti
Kekurangan Metode Penimbangan :
ð  Memerlukan waktu dan cukup mahal karena perlu peralatan.
ð  Bila penimbangan dilakukan dalam periode yang cukup lama,maka responden dapat merubah kebiasaan makan mereka.
ð  Tenaga pengumpul data harus terlatih dan terampil.
ð  Memerlukan kerjasama yang baik dengan responden. ( penilaian status gizi, EGC )
Jenis Metode Qualitative
  1. 1.       Dietary History
untuk memperkirakan asupan makanan yang biasa dikonsumsi dan pola makan individu yang relatif jangka waktu yang panjang – biasanya dalam waktu 1 bulan mempunyai 3 komponen :
  1. Wawancara mengenai semua kebiasaan makan dari subjek
“apa yang biasa anda makan saat sarapan?”
  1. pemeriksaan kembali dan terdiri dari kuesioner tentang frekuensi konsumsi makanan tertentu (untuk memverifikasi dan mengklarifikasi)
“apakah anda suka susu atau tidak?”
  1. subjek merekam konsumsi makan mereka di rumah dalam 3 hari
ukuran porsi diperkirakan dengan menggunakan berbagai teknik, termasuk mengukur standar cangkir dan sendok, alat-alat umum, komersial model makanan plastik, atau makanan sebenarnya ( nut.assesment : a laboratory manual. Rosalin s. Gibson, oxford university press 1993 )
  1. 2.       FFQ ( Food Frequency Questionnaire)
Bertujuan untuk menilai frekuensi  food items atau food groups yang dikonsumsi dengan periode tertentu. Didesain untuk memberikan informasi secara kualitative tentang pola konsumsi. Kuisioner FFQ terdapat 2 komponen yaitu : daftar makanan dan frekuensi makanannya ( day,week,month, year), daftar makanan yang dicantumkan harus lebih spesifik dan sesuai dengan musim atau keadaan Jika kuisioner dimodifikasi dengan menambah ukuran porsi makanan yang dikonsumsi maka inu dinamakan SEMI-FFQ. Ukuran porsi makanan dapat diestimasi dengan food models atau gambar. ( nut.assesment : a laboratory manual. Rosalin s. Gibson, oxford university press 1993 )
  1. 3.       SEMI-FFQ
Digunakan untuk epidemology study untuk mengestimasi food intake individual. ( nut.assesment : a laboratory manual. Rosalin s. Gibson, oxford university press 1993 )
Dari skenario TN. Bn maka untuk menggali kebiasaan mdapat digunakan metode FFQ / semi-FFQ karena,Tn.Bn baru melakukan konsultasi gizi pada saat 5 taun setelah terjadi kecelakaan motor sehingga untuk dapat melihat pola makan kebelakang (retrospective) maka digunakan FFQ / semi-FFQ ,dan untuk alternative metode yang digunakan adalah dietary history.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhitungan Energi dengan AIBW

a.        Perhitungan Energi v   Langkah Penggunaan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) Menghitung berat badan ideal IBW           = (TB – 100) – 10%                    = (160 – 100) – 10% = 54 kg Menggunakan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) karena ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, dimana ABW klien 80 kg dan IBW klien 54 kg. Dibuktikan dengan, ABW/ IBW X 100%               = 80/ 54 X 100%                                                    = 148,148% à ABW > 120% IBW Dikarenakan ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar dari 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, maka yang digunakan adalah AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ). Menghitung Adjusted Ideal Body Weight (AIBW) AIBW        = (ABW – IBW) X 0,25 + IBW                    = (80 – 54) X 0,25 + 54 = 60,5 kg Koefisien 0,25 (25%) pada perhitungan di atas menunjukkan persen dari kelebihan berat badan yang “ metabolic active ” dengan mempertim

ReSoMal

CARA MEMBUAT FORMULA RAHIDRATION SOLUTION FOR MALNUTRITION (ReSoMal) Cara membuat cairan ReSoMal Terdiri dari : -           Bubuk WHO-ORS untuk 1 liter *                                         : 1 pak -           Gula pasir                                                                                     : 50 gram -           Larutan elektrolit/ mineral **                                              : 40 ml -           Di tambah air sampai larutan menjadi                              : 2000 ml (2 liter) Setiap 1 liter cairan ReSoMal ini mengandung 45 mEq Na, 40 mEq K dan 1,5 mEq Mg (*) : bubuk WHO ORS untuk 1 liter mengandung 3,5 g NaCl, 2,9 g trisodium citrat dihidrat 1,5 g KCl dan 20 g glukosa Cara membuat larutan elektrolit (**) : larutan elektrolit/ mineral terdiri dari : KCl                                           : 224 gram Tripotasium citrat              : 81 grm MgCl 2 ,6H 2 O                         : 76 gram Zn asetat 2

indeks komposit

8.    Langkah – langkah untuk menghitung indeks komposit : a.        Pembuatan Komposit Indeks 1.        Setiap indicator pembentuk indeks komposit ditransformasikan ke dalam nilai berskala 0 – 100 2.        Transformasi dilakukan dengan metode max – min untuk mendapatkan nilai indeks tunggal 3.        Menggabungkan indeks tunggal untuk mendapatkan nilai indeks komposit 4.        Setelah itu, menghitung shortfall. Shortfall digunakan untuk mengukur kecepatan perkembangan penurunan indeks komposit dalam suatu kurun waktu. Ukuran ini secara sederhana menunjukkan perbandingan antara cepaian yang telah ditempuh dengan capaian yang harus ditempuh untuk mencapai titik ideal (100). Dimana: IK t+n     = indeks komposit tahun akhir                 IK t           = indeks komposit tahun awal IK ideal      = 100 n              = selisih antara tahun awal dan akhir Ø   Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan komposit indeks 1.        Kerangka teoritis