Kabupaten Bojonegoro, adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Bojonegoro.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Tuban di utara, Kabupaten Lamongan di timur, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi di selatan, serta Kabupaten Blora (Jawa Tengah) di barat.
Bagian barat Bojonegoro (perbatasan dengan Jawa Tengah) merupakan bagian dari Blok Cepu, salah satu sumber deposit minyak
bumi terbesar di Indonesia.
Dalam hal ini Kabupaten Bojonegoro memiliki produk-produk
unggulan asli dari daerah tersebut. Di antarannya adalah kerajinan mebel kayu
jati, kerajinan bubut-cukit, kerajinan limbah kayu, kerajinan batu onix, ledre,
salak wedi, blimbing ngringinrejo, dan agrowisata tembakau. Dalam hal ini, saya
akan membahas lebih dalam mengenai sistem produksi pangan ledre di daerah Kabupaten
Bojonegoro ini. Karena ledre adalah salah satu produk unggulan asli dari Kabupaten
Bojonegoro ini.
Banyak masyarakat Bojonegoro yang bermata pencaharian
sebagai pembuat ledre atau berdagang ledre. Produksi ledre sendiri di Bojonegoro
saat ini mulai meningkat karena dengan adanya penggalian minyak bumi terbesar
di Indonesia yang terletak di daerah barat Bojonegoro ikut mengangkat nama Bojonegoro
lebih dikenal di Indonesia. Dengan
memanfaatkan keadaan ini pemerintah Kabupaten Bojonegoro mempunyai kesempatan
lebih besar mengenalkan produk-produk unggulan di daerahnya ke daerah-daerah
lain salah satunya adalah makanan khas Kabupaten Bojonegoro yaitu ledre.
Ledre
adalah makanan khas Bojonegoro. Makanan kering yang terbuat dari campuran
tepung terigu, gula, dan tepung beras. Semua bahan itu di buat adonan tipis
kemudian di goring. Ketika mulai agak kering campuran itu kemudian di gulung
cepat-cepat. Panjangnya sekitar 20 cm dan renyah sekali. Berbentuk gapit (seperti emping gulung) dengan aroma khas pisang raja yang manis. Sangat tepat
untuk teman
minum
teh atau dan sajian tamu atau untuk oleh-oleh.
Kecamatan
Padangan merupakan produsen ledre terbesar di Bojonegoro, terletak ± 25 Km arah
barat Kota Bojonegoro. Disana terdapat 110 unit usaha yang kebanyakan merupakan
industri rumah tangga. Sampai saat ini tenaga kerja yang terlibat mencapai 220
orang dengan kapasitas produksi 9.900.000 buah ledre per tahun. Pemasaranan
ledre telah merambah ke beberapa kota besar seperti yang terdapat pada beberapa
pasar swalayan di Jakarta.
Perbedaan ledre dengan gapit yaitu
ledre lebih halus, lembut dan aroma pisangnya menyengat, sementara gapit agak
kasar. selain dari pisang raja ledre juga bisa terbuat dari berbagai pisang
misalnya pisang saba, pisang hijau, pisang susu,dll. tetapi yang khas di daerah
Bojonegoro atau lebih optimalnya dalam membuat ledre yaitu menggunakan pisang
raja. Di beberapa tempat, kue ini sering disebut kue semprong. Sebutan ini
diberikan, karena bentuknya yang mirip dengan tabung kaca yang terdapat di
lampu teplok. Semprong digunakan untuk melindungi api dari angin.
Pembuatan Ledre
Dalam
pembuatan ledre ini kita harus mempersiapkan bah`n-bahannya terlebih dahulu, di
antarannya adalah :
BAHAN
:
1. 250
gr tepung ketan
2. 1
butir kelapa agak muda di parut kasar
3. 5
buah pisang raja dilumat kasar
4. 250
ml air
5. 1
sendok the garam
6. 100
gr gula
7. ½
sendok teh vanili
TABURAN
:
Gula
pasir secukupnya
CARA
MEMASAK:
1.
Rebus gula, garam, dan vanili dengan
250 ml air hingga larut.
2.
Masukkan parutan kelapa muda,
aduk-aduk. Matikan api.
3.
Selagi masih panas, masukkan tepung
ketan sehingga membentuk adonan kental.
4.
Siapkan wajan anti lengket, olesi
dengan mentega tipis-tipis. Beri 2 sendok adonan, tekan-tekan dengan punggung
sendok hingga tipis (ketebalan 1/2 cm). Beri 1-2 sdm pisang yang telah
dilumatkan. Ratakan, taburi dengan gula pasir. Tutup wajan agar pisang matang.
5.
Bila bagian bawah sudah berkerak
agak gosong, lipat ledre. Sisihkan.
6. Lakukan
hingga semua adonan habis. sajikan.
TIPS &
TRIK:
1.
Sebelum diparut kelapa dikerok dulu
kulit arinya ya.
2.
Pisang raja pilih yang benar-benar
matang. Kalau tidak, pisang biasanya berasa sepet, kelat di lidah. Jadi kalau
tidak ada pisang raja masak pohon, mending pakai pisang kepok.
3.
Tepung ketan usahakan hasil gilingan
baru. Kalau ada tempat penggilingan dekat kita asik. Bisa numpang digilingkan
agak kasar, jangan yang lembut banget. Jadi masih ada butiran-butirannya gitu.
Atau bisa saja kita buat sendiri, gunakan saja food processor.
4. Porsi
tepung ketan bisa ditambah atau dikurangi tergantung tingkat kekeringan tepung.
Yang penting adonan bisa kental.
Setelah melakukan kegiatan di atas.
Kita kemudian mengubah bentuk ledre tadi yang sebelumnya berbentuk lembaran
ledre yang sudah di goreng menjadi
bentuk lintingan memanjang sekitar 20 cm. kita gulung ledre tersebut seperti
bentuk gapit selagi masih hangat. Kemudian kita diamkan biar mengering. Bisa
kita lihat di gambar bawah ini.
|
Kemudian kita bungkus ledre yang sudah berbentuk gulungan
tersebut ke dalam plastic agar ledre tersebut bisa terjaga kerenyahannya.
Setelah itu kita masukkan ke dalam kotak yang sudah di persiapkan dan ledre
siap untuk dijual. Biasanya ledre bisa awet sampai 2 atau 3 bulan masa
penyimpanan. Hal ini di karenakan ledre tidak memakai bahan pengawet kimia
seperi makanan yang lainnya.
.
Variasi
Aneka Rasa Ledre
Ledre
sekarang ini mempunyai banyak variasi rasa. Tidak hanya rasa pisang raja saja
tapi ada juga rasa ledre yang berasa cokelat, keju, nangka, durian, dan
vanilla. Ini merupakan terobosan baru dalam produksi ledre akhir-akhir ini.
Karena merasa pelanggan mulai bosan dengan rasa ledre yang notebene hanya ada
rasa pisang raja. Kalau di buat variasi seperti ini pembeli lebih mempunyai
banyak pilihan rasa dan juga para pedagang ledre lebih di untungkan Karena
banyak pembeli yang penasaran dan tertarik untuk membeli ledre tersebut.
Komentar
Posting Komentar