Langsung ke konten utama

indeks komposit



8.   Langkah – langkah untuk menghitung indeks komposit :
a.       Pembuatan Komposit Indeks
1.       Setiap indicator pembentuk indeks komposit ditransformasikan ke dalam nilai berskala 0 – 100
2.       Transformasi dilakukan dengan metode max – min untuk mendapatkan nilai indeks tunggal
3.       Menggabungkan indeks tunggal untuk mendapatkan nilai indeks komposit
4.       Setelah itu, menghitung shortfall. Shortfall digunakan untuk mengukur kecepatan perkembangan penurunan indeks komposit dalam suatu kurun waktu. Ukuran ini secara sederhana menunjukkan perbandingan antara cepaian yang telah ditempuh dengan capaian yang harus ditempuh untuk mencapai titik ideal (100).
Dimana: IK t+n     = indeks komposit tahun akhir
                IK t          = indeks komposit tahun awal
IK ideal     = 100
n             = selisih antara tahun awal dan akhir


Ø  Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan komposit indeks
1.       Kerangka teoritis : memberikan dasar untik pemilihan dan kombinasi variabel menjadi indikator komposit
2.       Data seleksi : harus didasarkan pada tingkat analitis kesehatan, pengukuran, cakupan negara dan relevansi indikator untuk penomena yang diukur dan hubungan satu sama lain.
3.       Imputasi data hilang : memberikan data set lengkap.
4.       Analisis multivariat : mempelajari struktur keseluruhan dataset, menilai kesesuaian, dan membimbing pilihan metodologi berikutnya.
5.       Normalisasi : membuat variabel yang sebanding.
6.       Pembobotan dan agregasi : harus dilakukan sepanjang garis kerangka teoritis yang mendasari.
7.       Analisis ketidak pastian dan sensitivitas : menilai ketahanan dari komposit indeks dalam hal misalnya mekanisme untuk indikator yang masuk dan tidak masuk, skema normalisasi, imputasi data hilang, pilihan berat, metodeagregasi.
8.       Kembali ke data : menentukan penggerak untuk kinerja keseluruhan baik atau buruk.
9.       Link ke indikator lainnya : mengkoreksikan indikator komposit dengan indikator yang ada serta mengidentifikasi hubungan melaluiregresi.
10.   Visualisasi hasil : harus mendapat perhatian yang tepat, mengingat bahwa visualisasi dapat mempengaruhi (atau membantu untuk meningkatkan) interpretability.
( Sumber : JRC. Handbook on Contrusting Composite Indicators )

b.      Perhitungan indeks:
Sebelum penghitungan indeks dimulai, perlu dihitung kisaran nilai yang ada pada setiap indeks. Kisaran nilai dapat dilihat dari nilai terendah dan nilai tertinggi untuk setiap indicator pada indeks tersebut.
Penghitungan indeks menggunakan rumus:
Indeks tunggal =
Indeks komposit =
Dimana, n: jumlah komponen pembentuk indeks komposit
Penentuan nilai minimum dan maksimum yang tetap (fixed values) didasarkan pada beberapa hal antara lain:
1.       Target capaian yang telah ditentukan oleh pemerintah / badan dunia
2.       Mengacu pada nilai capaian terbaik (tertinggi / terendah) yang dicapai sebuah Negara dibandingkan Negara – Negara di dunia
3.       Nilai terbaik (tertinggi / terendah) yang dicapai sebuah provinsi di Indonesia
4.       Nilai maksimum/minimum yang bisa dicapai oleh indicator terpilih
Sumber :
-          cahyat, ade. Gonner, Christian. Haug, Michaela. 2007. Mengkaji kemiskinan dan Kesejahteraan Rumah Tangga. Center for International Forestry Research.
-          Mahadewi, I. Arfita. 2012. Analisis Komponen Pembentuk Indeks Komposit kemiskinan Anak dan Perlindungan Khusus Anak serta Pengaruh Tingkat Pendidikan Miskin terhadap Tingkat Kemiskinan Anak di Propinsi Jawa Tengah. Universitas Diponegoro.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhitungan Energi dengan AIBW

a.        Perhitungan Energi v   Langkah Penggunaan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) Menghitung berat badan ideal IBW           = (TB – 100) – 10%                    = (160 – 100) – 10% = 54 kg Menggunakan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) karena ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, dimana ABW klien 80 kg dan IBW klien 54 kg. Dibuktikan dengan, ABW/ IBW X 100%               = 80/ 54 X 100%                                                    = 148,148% à ABW > 120% IBW Dikarenakan ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar dari 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, maka yang digunakan adalah AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ). Menghitung Adjusted Ideal Body Weight (AIBW) AIBW        = (ABW – IBW) X 0,25 + IBW                    = (80 – 54) X 0,25 + 54 = 60,5 kg Koefisien 0,25 (25%) pada perhitungan di atas menunjukkan persen dari kelebihan berat badan yang “ metabolic active ” dengan mempertim

Daftar Bahan Makanan Penukar

DAFTAR TABEL KALORI & UNIT Makanan Pokok Golongan A Nama Masakan Berat (gr) Kalori Unit Jagung Rebus 250 90,2 1 Kentang Rebus 200 166 2 Nasi Putih 100 175 2,25 Singkong Rebus 100 146 1,75 Talas Rebus 100 98 1,25 Makanan Pokok Golongan B Bubur 200 44 0,5 Makaroni 25 91 1,25 Nasi tim 100 88 1 Makanan Pokok Golongan C Kentang Goreng 150 211 2,75 Mie Goreng 200 321 4 Bihun Goreng 150 296 3,75 Nasi