Langsung ke konten utama

NUTRITION ASSESSMENT AND DIAGNOSIS





A.      Skenario
Adik sayang. . .
Putra mahasiswa gizi FKUB, sedang melakukan praktek kerja lapangan dibangsal anak Rumah Sakit Sehat Bebestari. Setelah dilakukan screening oleh ahli gizi setempat, Putra harus melakukan Nutritional Assessment dengan menggunakan data data subyektif maupun obyektif dan menegakkan nutrition diagnosis pada pasien anak berusia 5 tahun yang menderita Nephrotic Sindrome.
B.      Unclear Terms
No
Kata
Arti
1.        
Nutrition Assessment
Merupakan dasar dari diagnosa gizi melalui proses sistematik dilakukan verifikasi dan intepretasi data sehingga di ambil suatu keputusan dan ditemukan adanya maslalah gizi.
       2.
Nutrition diagnosis
Langkah kedua dari tahapan NCP yang bertujuan mengidentifikasi dan memberi label atau diagnosa dari permasalahan gizi yang nantinya digunakan untuk menentukan intervensi yang tepat yang dilakukan oleh ahli gizi
       3.
Data subjective
Data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi atau kejadian, data tersebut bisa didapatkan dari penilaian individu dengan tidak berdasarkan pada referensi yang ada serta data tersebut perlu diolah lebih lanjut (krause)
       4.
Data objective
Data yang didapat, di observasi dan diukur serta dapat diperoleh dengan menggunakan panca indera selama pemeriksaan fisik dan data tidak dapat dipengaruhi oleh pendapat pribadi pasien dan disertai dengan referensi yang ada sehingga bisa langsung digunakan. (kamus saku kedokteran dorlan)
      5.
Nephrotic syndrome
Sekumpulan tanda atau gejala yang menunjukan masalah ginjal yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma yang menimbulkan proteinuria, hypoalbuminemia, hyperlipidemia, dan oedema. (NIDDK; U.S DHHS; krause)
      6.
Bangsal
Bangunan yg beratap dan berdinding tanpa mempunyai sekat pemisah antar ruangan dengan bentuk yg panjang.

C.      Cues
Kesimpulan cues DK 1:
Melakukan Nutrition Assessment dengan menggunakan data subjektif dan objektif  untuk menegakkan Nutrition Diagnosis pada pasien berusia 5 tahuun dengan nephrotic syndrome.





KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.      Nutrition Assessment merupakan dasar dari diagnosa gizi melalui proses sistematik dilakukan verifikasi dan intepretasi data sehingga di ambil suatu keputusan dan ditemukan adanya maslalah gizi.
2.       Nutrition Diagnosa merupakan langkah kedua dari tahapan NCP yang bertujuan mengidentifikasi dan memberi label atau diagnosa dari permasalahan gizi yang nantinya digunakan untuk menentukan intervensi yang tepat yang dilakukan oleh ahli gizi
3.       Data subyektif adalah Data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi atau kejadian, data tersebut bisa didapatkan dari penilaian individu dengan tidak berdasarkan pada referensi yang ada serta data tersebut perlu diolah lebih lanjut. Data obyektif adalah Data yang didapat, di observasi dan diukur serta dapat diperoleh dengan menggunakan panca indera selama pemeriksaan fisik dan data tidak dapat dipengaruhi oleh pendapat pribadi pasien dan disertai dengan referensi yang ada sehingga bisa langsung digunakan
4.       Data terbagi menjadi data obyektif dan data subyektif, yang termasuk data obyektif adalah anthropometri, biochemical, dan clinical. Sedangkan data subyektif adalah dietary history dan client history.
5.       Tahapan setelah dilakukan nutrition assessment adalah nutrition diagnosa, yang dilanjutkan dengan intervensi, monitoring dan evaluasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhitungan Energi dengan AIBW

a.        Perhitungan Energi v   Langkah Penggunaan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) Menghitung berat badan ideal IBW           = (TB – 100) – 10%                    = (160 – 100) – 10% = 54 kg Menggunakan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) karena ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, dimana ABW klien 80 kg dan IBW klien 54 kg. Dibuktikan dengan, ABW/ IBW X 100%               = 80/ 54 X 100%                                                    = 148,148% à ABW > 120% IBW Dikarenakan ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar dari 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, maka yang digunakan adalah AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ). Menghitung Adjusted Ideal Body Weight (AIBW) AIBW        = (ABW – IBW) X 0,25 + IBW                    = (80 – 54) X 0,25 + 54 = 60,5 kg Koefisien 0,25 (25%) pada perhitungan di atas menunjukkan persen dari kelebihan berat badan yang “ metabolic active ” dengan mempertim

ReSoMal

CARA MEMBUAT FORMULA RAHIDRATION SOLUTION FOR MALNUTRITION (ReSoMal) Cara membuat cairan ReSoMal Terdiri dari : -           Bubuk WHO-ORS untuk 1 liter *                                         : 1 pak -           Gula pasir                                                                                     : 50 gram -           Larutan elektrolit/ mineral **                                              : 40 ml -           Di tambah air sampai larutan menjadi                              : 2000 ml (2 liter) Setiap 1 liter cairan ReSoMal ini mengandung 45 mEq Na, 40 mEq K dan 1,5 mEq Mg (*) : bubuk WHO ORS untuk 1 liter mengandung 3,5 g NaCl, 2,9 g trisodium citrat dihidrat 1,5 g KCl dan 20 g glukosa Cara membuat larutan elektrolit (**) : larutan elektrolit/ mineral terdiri dari : KCl                                           : 224 gram Tripotasium citrat              : 81 grm MgCl 2 ,6H 2 O                         : 76 gram Zn asetat 2

indeks komposit

8.    Langkah – langkah untuk menghitung indeks komposit : a.        Pembuatan Komposit Indeks 1.        Setiap indicator pembentuk indeks komposit ditransformasikan ke dalam nilai berskala 0 – 100 2.        Transformasi dilakukan dengan metode max – min untuk mendapatkan nilai indeks tunggal 3.        Menggabungkan indeks tunggal untuk mendapatkan nilai indeks komposit 4.        Setelah itu, menghitung shortfall. Shortfall digunakan untuk mengukur kecepatan perkembangan penurunan indeks komposit dalam suatu kurun waktu. Ukuran ini secara sederhana menunjukkan perbandingan antara cepaian yang telah ditempuh dengan capaian yang harus ditempuh untuk mencapai titik ideal (100). Dimana: IK t+n     = indeks komposit tahun akhir                 IK t           = indeks komposit tahun awal IK ideal      = 100 n              = selisih antara tahun awal dan akhir Ø   Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan komposit indeks 1.        Kerangka teoritis