Functional food sebagai makanan dan komponen makanan yang memberikan manfaat lebih dari nutisi dasar. Zat ini menyediakan nutrisi penting untuk pemeliharaan yang diperlukan dalam jumlah yang normal , pertumbuhan , dan pembangunan , dan / atau komponen lain yang aktif secara biologis yang memberikan manfaat kesehatan yang diinginkan atau efek fisiologis. Functional food ada dalam makanan biasa, bisa berupa makanan atau minuman serta bisa berupa jus. Selain itu, sumber functional food ada dalam animal food dan plant food. Yang akan dibahas disini adalah functional food pada plant food seperti likopen (pada buah tomat dan semangka), flavonoid (pada sayuran yang berwarna hijau dan kuning), quercetin (pada buah anggur dan jeruk), carotenoid (buah dan sayur yang berwarna orange dan kuning).
• QUERCETIN
Quercetin termasuk phytochemical golongan flavonoid yang paling banyak tersedia contohnya pada apel, yang merupakan sumber utama pola makan di wilayah barat. Makanan lain yang mengandung quercetin antara lain buah jeruk , berries , buah anggur, dan brokoli. Quercetin juga tersedia dalam suplemen dengan kandungan 250-1500 mg quercetin. Dosis yang besar ini digunakan untuk homeopathically treat berbagai penyakit seperti alergi , penyakit asma , infeksi bakteri , radang sendi , asam urat , gangguan mata , hipertensi , dan gangguan neurodegenerative. Di bawah ini adalah kandungan quercetin pada buah (adapted from the USDA database) :
Food Quercetin Content
Capers 233 mg/100 g
Onions 22.0 mg/100 g
Cocoa powder 20.0 mg/100 g
Cranberries 14.0 mg/100 g
Lingonberries 7.4 mg/100 g
Apples 4.57 mg/100 g
Green tea 2.69 mg/100g
Black tea 1.99 mg/100g
Catsup 0.86 mg/100 g
Bioavailability of Quercetin
Bioavailability dari quercetin tergantung dari absorbsi dan metabolisme flavonoid. Absorbsinya tergantung dari penyerapan (e.g., quercetin aglycone or quercetin glycosides), dan perbedaan flora usus masing-masing orang. Quercetin diserap di usus halus dan kolon di mana quercetin tersebut diubah dalam bentuk glikosida yang conjugated dengan asam glucuronic dalam usus. Kemudian terikat dengan albumin dan diangkut ke hati . Sangat sedikit quercetin bebas ditemukan dalam sirkulasi , dan sebagian besar ada dalam darah dalam bentuk glucuronide dan sebagai metabolit quercetin ( isorhamnetin dan kaempferol ).
Effects Quercetin on Blood Presure in Human
Berdasarkan penelitian epidemiologi bahwa ada hubungan peningkatan intake quercetin dengan penurunan risiko penyakit. Diet quercetin dapat menurunkan tekanan darah pada orang hipertensi. Penelitian yang telah dilakukan bahwa dengan peningkatan quercetin, menurunkan tekanan sistolik (-7±2 mm Hg) dan tekanan diastolic (-5±2 mm Hg). Pada wanita intake quercetin 730 mg quercetin/hari selama 28 hari untuk bisa menurunkan tekanan darah.
Potential Mechanisms for Blood Pressure Reduction
Quercetin mengurangi tekanan darah dengan mengurangi risiko terjadinya stress oxidative, regulasi rennin angiotensin system dan meningkatkan fungsi vascular.
Oxidative stress
Penelitian yang lalu membuktikan mekanisme quercetin menginduksi penurunan tekanan darah sebagai penurunan hypertensi pada hewan dan manusia telah dikaitkan dengan penurunan stres oksidatif . Penelitian yang memberikan diet quercetin pada hewan telah menunjukkan perbaikan dalam status oksidan , seperti penurunan plasma lipid bila dibandingkan dengan hewan yang tidak diberi diet quercetin . Hipotesis tersebut mendasari bahwa perbaikan dalam hal oksidan mendasari mekanisme fungsi pembuluh darah yang teratur dan merelaksasi pembuluh darah. Selain itu quercetin juga berperan dalam penurunan LDL kolesterol sehingga menghambat terjadinya penyakit degenerative lainnya.
Renin angiotensin system
Renin angiotensin system berperan dalam meregulasi tekanan darah dan mengontrol kehilangan cairan.
Tanaman yang mengandung senyawa quercetin sebagai penghambat enzim yang meregulasi hipertensi. Angiotensin Converting Enzyme (ACE) adalah komponen kunci dalam renin angiotensin aldosteron sistem (RAAS) yang mengatur tekanan darah . Inhibitor ACE menjadi target utama untuk mengontrol hipertensi. Cara kerjanya angiotensinogen di ginjal diubah menjadi angiotensin I, angiotensin I oleh ACE diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II ini yang berperan dalam meregulasi tekanan darah. Sehingga terjadi peningkatan vasokontriksi pada tekanan peripheral yang akan mengatur tekanan darah agar kembali normal
• CAROTENOIDS
Karotenoid yang ada dialam dalam bentuk tanaman , ganggang dan mikroorganisme . Manusia dan hewan tidak mampu untuk memproduksi karotenoid dan oleh karena manusia memerlukan carotenoid dalam dietnya . Ada dua jenis karotenoid berdasarkan komposisi kimia yaitu carotenes dan xanthopylls. Kedua karotenoid ini menunjukkan aktivitas antioksidan kuat yang dikaitkan dengan quenching singlet oksigen dan pemungutan radikal bebas.
Absorbsi
Karotenoid merupakan molekul yang larut dalam lemak sehingga proses penyerapannya mengikuti jalur penyerapan lemak pangan. Pada proses awal pencernaan, karotenoid akan dilepaskan dari matriks makanan dengan adanya asam lambung dan enzim pencernaan. Setelah diabsorpsi dibawa ke Hepar dalam bentuk Khilomikron dan disimpan di Hepar, atau dalam jaringan lemak. Dalam darah – diangkut oleh Lipoprotein atau protein pengikat spesifik (Specific Binding Protein). Karotenoid diabsorbsi sekitar 40-60%. Akumulasi karotenoid terutama di jaringan adipose dan hati.
Diet yang mengandung karotenoid sebagian dilepaskan dari protein matriks makanan oleh kerja enzim pepsin lambung dan berbagai enzim proteolitik dalam saluran usus bagian atas. Selama proses dalam saluran pencernaan, karotenoid terdispersi dalam usus bagian atas oleh asam-asam empedu. Sebagian karotenoid telah mengalami esterifikasi dan sisanya masih dalam bentuk karotenoid bebas. Ester-ester karotenoid, karotenoid bebas dan vitamin A yang terdispersi dalam emulsi lipida membentuk kilomikron dengan bantuan asam empedu, berdifusi ke dalam lapisan glikoprotein membran mikrofili sel-sel epitel usus (Linder 1989). Proses penyerapan terjadi dengan cara difusi pasif. Proses ini membutuhkan kelarutan misel dalam lapisan air di sekitar membran sel mikrofili enterosit. Misel akan berdifusi ke dalam membran dan melepaskan karotenoid dan komponen lipid lainnya pada sitosol sel.
• LYCOPENE
Lycopene adalah komponen bioaktif berupa pigmen merah pada tanaman. Sumber lycopene dari tanaman merupakan komponen bioaktif yang sangat baik untuk mencegah terjadinya penyakit degenerative. Licopene ditemukan pada buah seperti tomat, papaya, melon, dan guava. Likopen bersifat acyclic tak jenuh dengan 11 conjugated linier dan dua non conjugated obligasi . Ini bukan prekursor dari vitamin A. Warna merah pada buah-buah tertentu seperti tomat, anggur merah dihasilkan dari zat lycopene.
Absorption
Sebagai komponen yang larut lemak, penyerapan lycopene mirip dengan lemak. Di lambung dan duodenum, lycopene akan diuraikan dari matrik makanan yang dimakan dan selanjutnya dilarutkan dalam lemak. Sebelum diabsorbsi, lemak akan membentuk tetesan yang merupakan reaksi dari garam empedu dan pancreas. Kemudian masuk ke duodenum dan akan menjadi multi-lamellar lipid vesicles. Lipid vesicles akan diabsorbsi ke usus halus dengan difusi pasif. Penyerapan likopen di usus dibantu oleh transporter epithel.
Dengan diet serat yang tinggi makan akan mengurangi uptake lycopene dan meningkatkan absorbs lycopene. Absorbsi lycopene akan lebih cepat apabila dikombinasikan dengan oil karena bioavailability lebih tinggi. Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa kombinasi salad dressing dan canola oil meningkatkan lycopene dalam plasma.
Transportation
Setelah pengambilan lycopene dari intestinal mucosa, lycopene akan di bentuk sebagai triacylglycerol-rich chylomicrons dan akan di sekresi dalam sistem limpa dan transport terakhir akan dibawa ke hati. Lycopene akan disimpan dalam compartment lipophilic, dibawa oleh lipoprotein plasma dan distribusinya tergantung dari struktur kimia. Sruktur polar akan disimpan pada permukaan lipoprotein.
Distribution
Konsentrasi tertinggi dari lycopene ditemukan di liver, adrenal dan jaringan reproductive. Efek pencegahan lycopene pada hipertensi mengurangi tekanan darah dengan rata-rata penurunan (-5±2 mm Hg). Pemberian 250 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah pada orang hipertensi.
• LYCOPENE
Lycopene adalah komponen bioaktif berupa pigmen merah pada tanaman. Sumber lycopene dari tanaman merupakan komponen bioaktif yang sangat baik untuk mencegah terjadinya penyakit degenerative. Licopene ditemukan pada buah seperti tomat, papaya, melon, dan guava. Likopen bersifat acyclic tak jenuh dengan 11 conjugated linier dan dua non conjugated obligasi . Ini bukan prekursor dari vitamin A. Warna merah pada buah-buah tertentu seperti tomat, anggur merah dihasilkan dari zat lycopene.
Absorption
Sebagai komponen yang larut lemak, penyerapan lycopene mirip dengan lemak. Di lambung dan duodenum, lycopene akan diuraikan dari matrik makanan yang dimakan dan selanjutnya dilarutkan dalam lemak. Sebelum diabsorbsi, lemak akan membentuk tetesan yang merupakan reaksi dari garam empedu dan pancreas. Kemudian masuk ke duodenum dan akan menjadi multi-lamellar lipid vesicles. Lipid vesicles akan diabsorbsi ke usus halus dengan difusi pasif. Penyerapan likopen di usus dibantu oleh transporter epithel.
Dengan diet serat yang tinggi makan akan mengurangi uptake lycopene dan meningkatkan absorbs lycopene. Absorbsi lycopene akan lebih cepat apabila dikombinasikan dengan oil karena bioavailability lebih tinggi. Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa kombinasi salad dressing dan canola oil meningkatkan lycopene dalam plasma.
Transportation
Setelah pengambilan lycopene dari intestinal mucosa, lycopene akan di bentuk sebagai triacylglycerol-rich chylomicrons dan akan di sekresi dalam sistem limpa dan transport terakhir akan dibawa ke hati. Lycopene akan disimpan dalam compartment lipophilic, dibawa oleh lipoprotein plasma dan distribusinya tergantung dari struktur kimia. Sruktur polar akan disimpan pada permukaan lipoprotein.
Distribution
Konsentrasi tertinggi dari lycopene ditemukan di liver, adrenal dan jaringan reproductive. Efek pencegahan lycopene pada hipertensi mengurangi tekanan darah dengan rata-rata penurunan (-5±2 mm Hg). Pemberian 250 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah pada orang hipertensi.
Komentar
Posting Komentar