SUSU UHT (Ultra High Temperature)
Susu segar atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang disterilkan
pada suhu tidak kurang dari 135° C selama 2 detik dan segera dikemas dalam kemasan steril.
1. Pemanasan dengan suhu mencapai 135° C sudah mampu membunuh bakteri yang
ada.
2. Citarasa susunya sudah tidak terlalu bagus karena telah melalui proses
pemanasan dengan suhu tinggi.
3. Kelebihan proses ini tidak menghilangkan kandungan nutrisi mikro,
Seperti vitamin dan mineral.
4. Kandungan gizinya telah diformulasikan menyerupai susu segar dan susu
5. formula bubuk. Kandungannya tidak kurang dari 3,25 persen lemak susu dan 8,25 persen padatan bukan lemak.
6. Dapat disimpan dalam suhu ruangan.
7. Waktu penyimpanan mencapai 6 bulan sampai dengan setahun untuk kemasan
yang belum dibuka.
SUSU PASTEURISASI
Susu pasteurisasi adalah susu segar yang dipanaskan dengan metode high temperature short time atau dengan metode holding dan segera dikemas dalam kemasan steril . Selain susu segar, proses pengawetan dengan cara pasteurisasi diterapkan pula pada susu rekonstitusi dan susu rekombinasi. Susu rekonstitusi adalah susu cair yang disiapkan dengan penambahan air pada bubuk susu berlemak ( full cream), atau bubuk susu skim, atau bubuk susu rendah lemak. Sedangkan susu rekombinasi adalah susu cair yang dihasilkan dari campuran komponen susu (susu skim, krim) dan air.
1. Suhu saat dilakukan pemanasan mencapai 65° C sampai 80° C agar dapat mematikan bakteri penyebab penyakit.
2. Kandungan gizi susu pasteurisasi telah diformulasikan sama dengan susu segar dan susu formula bubuk. Kandungan lemak susunya tidak kurang dari 3,25
persen dan 8,25 persen padatan bukan lemak.
3. Citarasa susunya masih baik karena tidak melalui proses pemanasan yang tinggi.
4. Masa simpannya antara 5-7 hari pada suhu 4° C atau dalam lemari pendingin.
REFERENSI
1. Afrianti, Yenni. 2009. Beda Susu UHT dan Pasteurasi. http://www.balita-anda.com. Diakses pada 7 maret 2011.
2. Dinas Peternakan Jawa Timur. 2009. Mempertahankan Kualitas Susu Segar.
Susu segar atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang disterilkan
pada suhu tidak kurang dari 135° C selama 2 detik dan segera dikemas dalam kemasan steril.
1. Pemanasan dengan suhu mencapai 135° C sudah mampu membunuh bakteri yang
ada.
2. Citarasa susunya sudah tidak terlalu bagus karena telah melalui proses
pemanasan dengan suhu tinggi.
3. Kelebihan proses ini tidak menghilangkan kandungan nutrisi mikro,
Seperti vitamin dan mineral.
4. Kandungan gizinya telah diformulasikan menyerupai susu segar dan susu
5. formula bubuk. Kandungannya tidak kurang dari 3,25 persen lemak susu dan 8,25 persen padatan bukan lemak.
6. Dapat disimpan dalam suhu ruangan.
7. Waktu penyimpanan mencapai 6 bulan sampai dengan setahun untuk kemasan
yang belum dibuka.
SUSU PASTEURISASI
Susu pasteurisasi adalah susu segar yang dipanaskan dengan metode high temperature short time atau dengan metode holding dan segera dikemas dalam kemasan steril . Selain susu segar, proses pengawetan dengan cara pasteurisasi diterapkan pula pada susu rekonstitusi dan susu rekombinasi. Susu rekonstitusi adalah susu cair yang disiapkan dengan penambahan air pada bubuk susu berlemak ( full cream), atau bubuk susu skim, atau bubuk susu rendah lemak. Sedangkan susu rekombinasi adalah susu cair yang dihasilkan dari campuran komponen susu (susu skim, krim) dan air.
1. Suhu saat dilakukan pemanasan mencapai 65° C sampai 80° C agar dapat mematikan bakteri penyebab penyakit.
2. Kandungan gizi susu pasteurisasi telah diformulasikan sama dengan susu segar dan susu formula bubuk. Kandungan lemak susunya tidak kurang dari 3,25
persen dan 8,25 persen padatan bukan lemak.
3. Citarasa susunya masih baik karena tidak melalui proses pemanasan yang tinggi.
4. Masa simpannya antara 5-7 hari pada suhu 4° C atau dalam lemari pendingin.
REFERENSI
1. Afrianti, Yenni. 2009. Beda Susu UHT dan Pasteurasi. http://www.balita-anda.com. Diakses pada 7 maret 2011.
2. Dinas Peternakan Jawa Timur. 2009. Mempertahankan Kualitas Susu Segar.
Komentar
Posting Komentar