Langsung ke konten utama

CEPAT SAJI ? NO WAY!!!

 
Dalam perkembangan daur hidup manusia, masa remaja sering disebut sebagai tahapan masa transisi. Pada tahapan ini remaja akan mudah menerima pengaruh budaya. Dalam hal pola makan, kehadiran makanan modern yang bisa disebut juga dengan istilah makanan cepat saji menjadi pilihan bergengsi bagi kelompok umur ini. Kekhawatian yang timbul adalah dampak kesehatan bila remaja lebih menjatuhkan pilihan pada jenis makanan tersebut, mengingat dalam batas tertentu makanan tersebut mempunyai kandungan gizi tidak seimbang, yaitu tinggi kalori, protein, garam dan kholesterol tapi rendah serat. 
Beberapa hasil penelitian tentang makanan modern dampaknya terhadap gizi dan kesehatan remaja perlu ditelaah untuk mengingatkan kembali pada dampak negatifnya bagi kesehatan remaja bukan hanya saat remaja tapi juga dampak pada daur hidup selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan kebiasaan makan makanan modern menyebabkan meningkatnya prevalensi obesitas secara global di seluruh dunia. Dampak terhadap gizi diperlihatkan dengan adanya kecenderungan peningkatan Indeks Masa Tubuh (IMT) serta beberapa ukuran antropometri masa lemak tubuh remaja yang mengkonsumsi makanan modern. Dalam derajat tertentu peningkatan IMT tersebut telah menyebabkan terjadinya obesitas pada remaja. Dampak lanjutan dari obesitas remaja tersebut adalah berupa meningkatnya risiko penyakit kardiovaskuler kelak pada masa dewasa dan tua. Dari fakta hasil beberapa penelitian tersebut disarankan ditingkatkannya komunikasi informasi edukasi (KIE) gizi padaremaja, serta perlunya penegakan aturan mengenai nutrition labeling (Irwan Budiono, Mardiana, 2006).
" Orang bijak, akan memilih makanan yang dia makan secara bijak pula." By: Adjie sabta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhitungan Energi dengan AIBW

a.        Perhitungan Energi v   Langkah Penggunaan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) Menghitung berat badan ideal IBW           = (TB – 100) – 10%                    = (160 – 100) – 10% = 54 kg Menggunakan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) karena ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, dimana ABW klien 80 kg dan IBW klien 54 kg. Dibuktikan dengan, ABW/ IBW X 100%               = 80/ 54 X 100%                                                 ...

Daftar Bahan Makanan Penukar

DAFTAR TABEL KALORI & UNIT Makanan Pokok Golongan A Nama Masakan Berat (gr) Kalori Unit Jagung Rebus 250 90,2 1 Kentang Rebus 200 166 2 Nasi Putih 100 175 2,25 Singkong Rebus 100 146 1,75 Talas Rebus 100 98 1,25 Makanan Pokok Golongan B Bubur 200 44 0,5 Makaroni 25 91 1,25 Nasi tim 100 88 1 Makanan Pokok Golongan C Kentang Goreng 150 211 2,75 Mie Goreng 200 321 4 Bihun Goreng 150 296 3,75 Nasi...

Cara Menentukan Anak Stunting atau Tidak

Bagaimana cara menentukan anak kita lahir dan tumbuh menjadi anak stunting atau tidak? Cara penentuan anak stunting, menggunakan cara yang sama juga berlaku untuk menentukan status gizi anak berdasarkan indeks antropometri panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U). Contoh : Anak perempuan umur 7 bulan memiliki panjang badan 61,5 cm. Bagaimanakah status gizi anak tersebut ? Anak perempuan dengan umur 7 bulan, panjang badan 61,5 cm ada di antara -3 SD dan -2 SD. Berdasarkan Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak, panjang badan anak yang berada di antara -3 SD dan -2 SD tergolong PENDEK. Sehingga dapat disimpulkan status gizi anak perempuan tersebut dikategorikan pendek berdasarkan indeks antropometri panjang badan menurut umur.