Langsung ke konten utama

ZAT BESI UNTUK IBU HAMIL

Fase kehamilan adalah salah satu fase kehidupan yang penting bagi seorang perempuan. Menjadi ibu merupakan momen yang ditunggu-tunggu bagi mereka. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, calon ibu harus menyiapkan dirinya untuk siap mengandung selama 9 bulan. Kesehatan ibu hamil berbeda dengan perempuan biasa. Kecukupan gizi, status kesehatan, dan psikologis ibu harus dijaga untuk mencegah terjadinya kelainan hasil kehamilan yang mengancam ibu.

Salah satu zat gizi mikro yang berperan penting selama kehamilan adalah zat besi. Fungsinya sebagai senyawa mineral (trace element) dalam tubuh untuk membantu transportasi zat gizi dan oksigen dalam tubuh ke seluruh organ-organ dan jaringan-jaringan di dalam tubuh. Protein dalam sel darah merah, haemoglobin, dibentuk oleh zat besi. Suplai zat gizi ke janin adalah jalur utama penentu pertumbuhan dan perkembangan janin di kandungan. Jik ibu memiliki status gizi yang kurang dan tidak cukup untuk menyuplai kebutuhan zat gizi ke janin, maka tubuh akan mengatur untuk melakukan pengambilan dari persediaan tubuh ibu. Kondisi ini sangat berisiko kepada ibu hamil karena rentan mengalami defisiensi zat besi atau anaemia.

Konsumsi sumber zat besi bisa didapatkan dari makanan dan suplemen makanan. Ibu hamil mendapatkan tablet penambah darah selama hamil dari pemerintah secara Cuma-Cuma untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi ibu. Namun, kebanyakan ibu memiliki keluhan tentang rasa dari tablet penambah tersebut yang memiliki rasa seperti besi dan menimbulkan perasaan tidak nyaman ketika mengonsumsinya. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan zat besi bisa dioptimalkan melalui sumber makanan yang mengandung zat besi. Terdapat pembagian jenis sumber makanan zat besi yaitu sumber makanan non-heme dan heme iron. Bedanya adalah sumber heme iron berasal dari produk hewani dan non-heme iron berasal dari produk nabati. Daya cerna zat besi lebih tinggi pada sumber heme iron jika dibandingkan dengan sumber non-heme iron. Konsumsi makanan hewani yang sumber zat besi sangat dianjurkan untuk dikonsumsi selama hamil. Sehari ibu membutuhkan sekitar 27 mg zat besi dan bisa +9 dan +13 saat trimester kedua dan ketiga.

Kami menyarankan ibu hamil untuk konsumsi ATIKA (ati, telur, ikan) selama hamil setiap hari secara bergantian. Ketiga makanan hewani tersebut memiliki jumlah kandungan zat besi yang tinggi, serta juga tidak terlalu susah untuk memperolehnya. Konsumsi ATIKA dapat menurunkan risiko anaemia pada ibu hamil. Selain itu, juga dianjurkan untuk tetap konsumsi tablet penambah darah agar dapat membantu kecukupan zat besi jika ibu kekurangan zat besi dari makanan. Namun, harus tetap waspada untuk konsumsi berbagai macam produk suplemen makanan. Apabila kita konsumsi multiproduk suplemen kita harus melihat kandungan total zat besi yang terkandung didalamnya. Hal ini penting untuk mencegah overintake zat gizi ibu hamil yang mampu mengakibatkan berbagai macam masalah dan dampak kesehatan lainnya seperti konstipasi, mual, dan muntah. Pada kondisi yang serius akan menyebabkan kerusakan pada organ dalam seperti pada hati dan otak.



Ayo satu langkah lebih sadar untuk mengetahui pentingnya kecukupan zat gizi pada ibu hamil dan membiasakan konsumsi makanan yang benar dan sehat. Cegah anemia ibu hamil untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat dan kuat.



Please #askyourdietitian for further information about nutrition and health.

Keep healthy lifestyle and eat the right food!

Regard,

Ajisabta

Komentar

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia,
    di sini kami menyediakan 5 permainan dalam 1 aplikasi
    ~bandar poker
    ~bandar-q
    ~domino99
    ~poker
    ~bandar66
    segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
    Whatshapp : +85515373217

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhitungan Energi dengan AIBW

a.        Perhitungan Energi v   Langkah Penggunaan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) Menghitung berat badan ideal IBW           = (TB – 100) – 10%                    = (160 – 100) – 10% = 54 kg Menggunakan AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ) karena ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, dimana ABW klien 80 kg dan IBW klien 54 kg. Dibuktikan dengan, ABW/ IBW X 100%               = 80/ 54 X 100%                                                    = 148,148% à ABW > 120% IBW Dikarenakan ABW ( Actual Body Weight ) klien lebih besar dari 120% dari IBW ( Ideal Body Weight ) klien, maka yang digunakan adalah AIBW ( Adjusted Ideal Body Weight ). Menghitung Adjusted Ideal Body Weight (AIBW) AIBW        = (ABW – IBW) X 0,25 + IBW                    = (80 – 54) X 0,25 + 54 = 60,5 kg Koefisien 0,25 (25%) pada perhitungan di atas menunjukkan persen dari kelebihan berat badan yang “ metabolic active ” dengan mempertim

ReSoMal

CARA MEMBUAT FORMULA RAHIDRATION SOLUTION FOR MALNUTRITION (ReSoMal) Cara membuat cairan ReSoMal Terdiri dari : -           Bubuk WHO-ORS untuk 1 liter *                                         : 1 pak -           Gula pasir                                                                                     : 50 gram -           Larutan elektrolit/ mineral **                                              : 40 ml -           Di tambah air sampai larutan menjadi                              : 2000 ml (2 liter) Setiap 1 liter cairan ReSoMal ini mengandung 45 mEq Na, 40 mEq K dan 1,5 mEq Mg (*) : bubuk WHO ORS untuk 1 liter mengandung 3,5 g NaCl, 2,9 g trisodium citrat dihidrat 1,5 g KCl dan 20 g glukosa Cara membuat larutan elektrolit (**) : larutan elektrolit/ mineral terdiri dari : KCl                                           : 224 gram Tripotasium citrat              : 81 grm MgCl 2 ,6H 2 O                         : 76 gram Zn asetat 2

indeks komposit

8.    Langkah – langkah untuk menghitung indeks komposit : a.        Pembuatan Komposit Indeks 1.        Setiap indicator pembentuk indeks komposit ditransformasikan ke dalam nilai berskala 0 – 100 2.        Transformasi dilakukan dengan metode max – min untuk mendapatkan nilai indeks tunggal 3.        Menggabungkan indeks tunggal untuk mendapatkan nilai indeks komposit 4.        Setelah itu, menghitung shortfall. Shortfall digunakan untuk mengukur kecepatan perkembangan penurunan indeks komposit dalam suatu kurun waktu. Ukuran ini secara sederhana menunjukkan perbandingan antara cepaian yang telah ditempuh dengan capaian yang harus ditempuh untuk mencapai titik ideal (100). Dimana: IK t+n     = indeks komposit tahun akhir                 IK t           = indeks komposit tahun awal IK ideal      = 100 n              = selisih antara tahun awal dan akhir Ø   Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan komposit indeks 1.        Kerangka teoritis